Ilustrasi. Dokter menyebut mutasi pada virus penyebab cacar monyet hingga menghasilkan varian dan subvarian baru sangat mungkin terjadi. Foto: CNN-(REUTERS/DADO RUVIC)
Cacar monyet kini telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. Lebih dari 18 ribu kasus cacar monyet ditemukan sejak dilaporkan di negara non-endemik pada Mei lalu.
Dokter Penyakit Dalam, Robert Sinto mengatakan, mutasi pada cacar monyet hingga menjadi sub dan varian baru mungkin terjadi. Dokter Penyakit Dalam di Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Robert Sinto mengatakan, mutasi pada cacar monyet hingga menghasilkan varian dan subvarian baru tentu bisa terjadi.
Bahkan, kata dia, setelah tiga bulan dilaporkan, telah ditemukan kurang lebih 50 ribu titik baru mutasi cacar monyet yang kemungkinan bisa berkembang menjadi varian baru.
\”Iya laporan saat ini memang ada titik mutasi baru. Ini jika dibandingkan dengan tahun 2018-2019 ya,\” kata Robert dalam konferensi pers pemaparan terkait perkembangan Monkeypox oleh Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.
Robert menjelaskan, sifat virus memang selalu berkembang. Dia akan mengikuti inangnya untuk bertahan hidup. Robert juga mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan jika wabah cacar monyet yang saat ini terjadi disebabkan oleh mutasi baru virus Monkeypox.
\”Kalau dilihat, kan, ada perbedaan (gejala), bisa jadi yang ini adalah varian baru hasil mutasi,\” kata dia.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus langka Monkeypox. Penyakit ini bukan penyakit baru, melainkan telah menjadi endemi di negara Afrika sejak 1970 lalu.
Sumber: CNN Indonesia