Cacar monyet saat ini telah dinyatakan sebagai penyakit yang harus diwaspadai. Puluhan ribu orang telah terpapar penyakit ini, beberapa diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Penyakit cacar monyet sendiri hingga saat ini belum terdeteksi di Indonesia.
Meski demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Apalagi penyakit yang disebabkan oleh virus ini disebut bisa menyebabkan reinfeksi atau terinfeksi ulang.
Ketua Satgas Monkeypox PB IDI Hanny Nilasari mengatakan, sebagaimana penyakit yang disebabkan oleh virus, kemungkinan untuk reinfeksi pada orang yang pernah terpapar sangat mungkin terjadi.
\”Jadi hampir sama dengan infeksi virus lain, apa ada kemungkinan [reinfeksi]? Bisa,\” kata Hanny saat melakukan virtual media briefing, Jumat (5/8).
Reinfeksi ini bisa terjadi terutama pada mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Atau seseorang dengan kondisi imunitas dalam diri yang sedang melemah.
Namun begitu, orang yang pernah terpapar tentu akan memiliki antibodi. Hanya saja, belum diketahui dengan pasti hingga berapa lama antibodi itu akan bertahan.
\”Tentunya saat virus masuk, tubuh akan membentuk antibodi. Akan ada antibodi, tapi berapa alam bisa bertahan itu belum diketahui,\” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Hanny mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kepedulian untuk menjaga diri agar tidak terpapar virus tersebut. Apalagi jika mengingat cacar monyet juga bisa menular melalui kulit, cairan dan luka yang ada di tubuh seseorang.
Untuk itu, menjaga kebersihan diri, tetap menjaga jarak, rajin cuci tangan, serta meningkatkan imunitas tubuh sangat disarankan bagi semua masyarakat di Indonesia.
\”Tentunya dengan awareness kita dan juga orang sekitar, rasanya temuan, tracing, dan tata laksana yang cepat bisa menolong agar angka kematian bisa tertangani,\” kata dia.
Sumber: CNN Indonesia
Penulis: N/A