Ilustrasi mahasiswa baru nge-chat dosen. Foto: Kompas.com-(wayhomestudio/ Freepik)
Tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh di Twitter karena pesan singkatnya tidak mendapat balasan dari dosen. Hal yang sama turut dialami oleh mahasiswa baru yang belum begitu memahami dunia perkuliahan. Mungkin pesan kepada dosen dikirimkan untuk membangun kedekatan dengan mereka, menanyakan tugas, atau untuk KRS-an. Namun dosen bisa saja mengabaikan pesan dari mahasiswa baru, bahkan hanya di-read selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Cara chat dosen yang sopan
Salah satu alasan dosen tidak membalas adalah mereka sedang sibuk. Jika kenyataanya tidak demikian, mungkin cara mahasiswa baru nge-chat tidak sopan menjadi penyebabnya. Supaya hal tesebut tidak terjadi, sebaiknya mahasiswa baru mengetahui cara chat dosen yang sopan agar mereka tidak dicuekin atau bahkan kena semprot.
1. Hormati waktu
Mahasiswa baru perlu mengetahui bahwa dosen berbeda dengan guru mereka semasa di SMA. Dosen bisa saja memiliki agenda yang padat dalam satu hari, mulai dari mengajar, menjadi pembicara, melakukan penelitian, hingga assesment. Karena alasan itulah dosen membutuhkan waktu berisitrahat setelah aktivitas yang dijalani selesai. Cobalah untuk menghubungi dosen melalui pesan singkat terlebih dulu. Sebaiknya chat dikirim saat jam kerja, yaitu antara pukul 8.00-16.00.
2. Salam
Mengirimkan pesan yang sopan kepada dosen bukan berarti mahasiswa baru menganggap mereka sebagai \”raja\”. Anggap dosen sebagai orang yang dibutuhkan sedangkan mahasiswa baru menjadi orang yang berkepentingan. Hubungi dosen dengan memberikan salam terlebih dulu -layaknya kita menyapa orang lain yang posisinya lebih tinggi atau orangtua. Ketikkan \”Selamat pagi, Pak/ Bu\” atau awali juga dengan kalimat \”Assalamualaikum\” di awal pesan atau telepon.
3. Permintaan maaf
Walau dosen tidak merasa ada yang salah, ada baiknya mahasiswa baru meminta maaf terlebih dulu ketika menghubungi dosen. Permintaan maaf ditujukan untuk mengungkapkan sikap menghargai mahasiswa baru terhadap waktu dosen yang sibuk. Mahasiswa baru bisa mengetikkan, \”Mohon maaf mengganggu, Bapak/ Ibu\” atau \”Maaf mengganggu waktunya sejenak, Pak/ Bu. Saya…\”.
4. Memperkenalkan diri
Bagian keempat ini sering dilupakan oleh mahasiswa baru ketika menghubungi dosen. Mereka acapkali langsung mengirimkan pesan dan pertanyaan kepada dosen tanpa memperkenalkan siapa dirinya. Tentunya, dosen akan dibuat bingung dengan pesan yang mereka terima. Karena tidak semua dosen hafal nama-nama mahasiswa di setiap angkatan. Belum lagi jika dosen yang dihubungi merupakan dosen tamu yang datang mengajar untuk beberapa kali saja. Jika diibaratkan surat, maka pesan yang dikirimkan melalui WA atau Telegram wajib dilengkapi dengan nama penerima termasuk pengirimnya. Maka dari itu ketikkan nama, asal program studi, fakultas, angkatan, termasuk nomor induk mahasiswa jika perlu saat nge-chat dosen. Dengan begitu dosen mengenal siapa mahasiswa baru yang nge-chat dan mereka memahami pokok pertanyaan.
5. Bahasa
Sedekat-dekatnya mahasiswa baru dengan dosen, sebaiknya mereka tetap mengirimkan pesan dengan bahasa yang sopan. Ketikkan pesan secara rapi dan hindari penggunaan singkatan, seperti sy, yg, smt, mhs, bpk, angkt, kt, otw, atau dsn.
6. Perhatikan kalimat
Kalimat yang dikirimkan kepada dosen sebaiknya disusun secara rapi dalam kata-kata yang sederhana dan efektif.Hindari menjelaskan terlalu banyak informasi karena akan menjadi hal yang sia-sia.
7. Beri penutup
Kirim pernyataan penutup untuk mengakhiri percakapan dalam pesan kepada dosen. Umumnya pernyataan penutup disampaikan dengan menggunakan \”Terima kasih\” atau \”Terima kasih sebelumnya\”. Jangan lupa juga untuk memberi ucapan penutup berdasar waktu, seperti selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore di akhir pesan.
Sumber: Kompas.com