Sejarah Hari Perempuan Internasional dan Perayaannya di Dunia

Ilustrasi Hari Perempuan Internasional. Foto: polili/Shutterstock.

Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret. Hari spesial ini didedikasikan untuk merayakan pencapaian perempuan sekaligus memperjuangkan kesetaraan gender.

Di tahun 2023, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merayakan Hari Perempuan Internasional dengan tema “Inovasi dan Teknologi untuk Kesetaraan Gender”. Kampanye ini mendesak orang-orang untuk menentang stereotip gender, diskriminasi, bias, dan inklusi yang berkaitan dengan kemampuan perempuan di bidang teknologi.

Dijelaskan dalam situs We Forum, perempuan seharusnya memiliki hak yang sama untuk mengakses teknologi tersebut. Namun faktanya, kekerasan online berbasis gender seringkali memaksa mereka untuk keluar dari ruang digital yang sedang ditempati.

Perjalanan Hari Perempuan Internasional telah membawa banyak perubahan bagi kehidupan perempuan di dunia. Bagaimana sejarah perkembangannya?

 

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Sejak diakui secara resmi pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional banyak dirayakan oleh negara-negara di dunia. Pada hari spesial ini, perempuan diakui atas prestasi dan pencapaiannya tanpa memandang status, etnis, budaya, bahasa, ekonomi, dan latar belakang politiknya.

Hari Perempuan Internasional pertama kali diinisiasikan oleh PBB. Mulanya, PBB mengadakan forum khusus perempuan yang digunakan sebagai titik kumpul untuk membangun dukungan bagi hak-hak perempuan di bidang politik dan ekonomi.

Dijelaskan dalam situs United Nations, hari spesial ini juga muncul berbarengan dengan pergerakan buruh yang sedang masif kala itu. Peristiwanya terjadi pada pergantian abad ke-20 di Amerika Utara dan seluruh Eropa.

Fokus utama yang diusung dalam pergerakan tersebut yaitu memperjuangkan kesetaraan hak-hak perempuan. Tidak hanya di kehidupan bernegara, kesetaraan ini juga diperjuangkan di kehidupan sosial dan bermasyarakat.

Kesadaran akan pentingnya kesetaraan hak-hak perempuan terus digaungkan hingga saat ini. Adanya peringatan Hari Perempuan Internasional dicetuskan oleh tokoh-tokoh perempuan yang berjasa, khususnya dalam perjuangan wanita.

Salah satu tokoh wanita internasional yang cukup berperan yaitu Clara Zetkin. Beliau merupakan seorang aktivis yang tergabung dalam Partai Demokrat Sosial Jerman, Partai Demokrat Sosial Independen Jerman, dan Liga Spartakus.

\"Ilustrasi

Ilustrasi perempuan berkarya. Foto: Ronnachai Palas/Shutterstock

Kini, tidak hanya satu tokoh yang ikut memperjuangkan hak-hak perempuan. PBB sebagai organisasi internasional juga turut terlibat dalam pelaksanaan dan perayaan Hari Perempuan Internasional hingga saat ini.

Di era modern, teknologi digital mampu membuka pintu baru bagi pemberdayaan perempuan, anak perempuan, dan kelompok terpinggirkan lainnya secara global. Sehingga, hal ini dapat membantu menyukseskan misi PBB untuk menyetarakan hak-hak perempan.

PBB menyerukan kepada pemerintah, aktivis, dan sektor swasta untuk ikut terlibat dalam upaya menjadikan dunia digital lebih aman, lebih inklusif, dan lebih adil. Sehingga, kita memiliki peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Sumber: kumparan.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *