Film Lara Ati (Sumber: Instagram)
Setelah sukses dengan trilogi Yowis Ben, Bayu Skak kini kembali membawakan film terbarunya, kali ini dengan dialog full bahasa jawa. Film Lara Ati yang juga memiliki prekuel dalam bentuk sinetron ini juga merupakan debut Bayu Skak sebagai sutradaera tunggal.
Lara Ati bercerita tentang Joko (Bayu Skak), seorang bujangan yang hendak resign dari pekerjaannya dan mengejar passionnya sebagai graphic designer. Sayangnya, niatnya itu tidak direstui oleh orang tuanya. Di sisi lain, ia juga harus berhadapan dengan sakit hati karena ditinggal rabi (nikah) oleh sang pacar tercinta.
Semua masalah itu jadi terlihat agak cerah ketika Joko bertemu dengan teman masa kecilnya, Ayu (Tatjana Saphira). Kebetulan, dia juga sedang sama-sama sakit hati. Apakah ini tandanya pucuk dicinta ulam tiba?
Dilihat dari segi cerita, premis Lara Ati ya amat sangat sederhana. Ceritanya tidak neko-neko dan to the point, alias mudah dicerna. Gak berlebihan juga untuk dikatakan cliche.
Walau premisnya biasa-biasa saja, drama percintaan di Lara Ati turut dibalut dengan isu quarter life crisis yang dialami oleh Joko. Permasalahan yang ditampilkan tidak melulu antara Joko dan sang kekasih, tapi juga antara Joko dengan orang-orang di sekelilingnya.
Akting dari semua aktor patut diacungi jempol. Semua terlihat natural dan tidak dibuat-buat. Guyonan dan percakapannya akan terasa familiar bagi yang tinggal di Jawa Timur, namun tetap bisa dicerna oleh orang awam. Tatjana Saphira pun tidak terkesan maksa saat berdialog bahasa jawa melawan Bayu Skak.
Acung jempol berikutnya juga perlu disematkan ke pasutri pemeran orang tua Joko yakni Cak Kartolo dan Ning Tini. Keduanya merupakan legenda ludruk Surabaya. Tidak ada yang miss dari segala celetukan Pak Bandi dan Bu Bandi, selalu sukses membuat tertawa.