Keisya Levronka. Foto: Instagram/@keisyalevronka
Keisya Levronka belakangan ini kerap menjadi bahan cibiran netizen. Hal ini karena Keisya dinilai acap kali gagal membawakan lagu miliknya, Tak Ingin Usai.
Saat menjadi bintang tamu di podcast milik Denny Sumargo, perempuan 19 tahun ini mengaku bahwa sebelum tampil, ia pasti melakukan check sound dan selalu lancar saat menyanyikan nada tinggi.
Namun, entah mengapa saat Keisya tampil langsung, dirinya kerap melakukan kesalahan.
“Jadi gini, aku tiap GR (gladi resik) selalu ngerekam. Aku tiap GR, mau dua kali, tiga kali cek sound, aku aman. Tapi, ketika live beda,\” ujar Keisya Levronka di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo.
Keisya Levronka. Foto: Instagram/@keisyalevronka
Menyadari ada yang tidak beres dengan dirinya, Keisya kemudian mencoba untuk mengambil les vokal dengan guru-guru profesional. Selama latihan Keisya juga tidak mengalami masalah. Begitu pun ketika tampil di hadapan penonton berskala kecil.
\”Dan mereka aman, kayak tiap latihan nadanya dinaikin setengah, dinaikin satu, dinaikin lagi, dinaikain lagi itu aman. Lebih tinggi dari nada asli dan itu aman,\” katanya.
“Setiap check sound juga aman. Kalau radio-radio on air, itu aman. Karena audiens-nya kecil,” sambung Keisya.
Keisya Levronka Putuskan untuk Berkonsultasi dengan Psikolog
Keisya menuturkan bahwa dirinya memutuskan untuk pergi ke psikolog lantaran merasa ada yang janggal dengan dirinya. Rupanya, Keisya memiliki trauma.
“Pertama kalinya aku ke psikolog kemarin, pertama kalinya karena aku enggak pernah ke psikolog. Ke psikolog bukan hal yang salah, kan, aku cuma ngecek, \’Ini ada apa, sih? Kenapa sama aku?\’ Dan ternyata jatuhnya aku itu trauma,” ujar Keisya.
Lebih lanjut, bintang film Lara Ati itu membeberkan penyebab munculnya trauma tersebut. Hal itu terjadi lantaran Keisya terbiasa membaca komentar-komentar netizen.
“Tiap nyanyi, ketika orangnya dikit, aku enggak apa-apa, aku tenang. Sedangkan (saat) nyanyi, kan, yang dibutuhkan ketenangan. Ketika ketemu orang banyak, karena aku selalu bacain asumsi-asumsi mereka, comment-comment mereka. Jadinya kebawa ke alam bawah sadar, jadi itu secara enggak langsung (bikin trauma),” tandas Keisya Levronka.
Sumber: Kumparan.com