Ketua STIE Malangkucecwara Drs Bunyamin MM PhD (tengah) bersama tiga mahasiswa dari Kanda University of International Studies usai menjalani pembelajaran selama satu tahun di STIE Malangkucecwara, Senin (3/7/2023). (Foto: JatimTIMES)
Tiga mahasiswa dari Kanda University of International Studies di Jepang telah mengikuti program pertukaran pelajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara (ABM) Malang selama satu tahun dalam Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang berlangsung pada tahun 2022/2023. Ketiga mahasiswa asal Jepang tersebut adalah Hiyori Shiobara, Hanako Matoba, dan Rin Mizumachi, yang saat itu sedang menjalani semester tujuh di Kanda University of International Studies.
Tiga mahasiswa dari Kanda University of International Studies di Jepang juga telah menyelesaikan tugas akhir mereka di bawah bimbingan tiga dosen Indonesian Studies Program (ISP) STIE Malangkucecwara, yaitu Etik Nuraeni, Suyanti, dan Agnes Suprihatin. Tugas akhir ketiga mahasiswa tersebut memiliki tema yang berbeda.
Hiyori Shiobara memilih judul \”Analisis Motivasi Belajar Bahasa Jepang Siswa SMA Katolik Saint Albertus Malang Setelah Mengikuti Kegiatan Kejepangan\”. Hanako Matoba memilih judul \”Konsep Kafe dan Karakter Pelanggan Kafe di Kota Malang\”. Sedangkan Rin Mizumachi memilih judul \”Deskripsi Minat dalam Pemilihan Aliran Pencak Silat di Malang\”.
Ketua STIE Malangkucecwara, Drs. Bunyamin, MM, PhD, memberikan apresiasi atas prestasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh ketiga mahasiswa Kanda University of International Studies ini. Menurutnya, hasil pembelajaran selama satu tahun di STIE Malangkucecwara menghasilkan tugas akhir yang sangat menarik.
Bunyamin memberikan pesan kepada ketiga mahasiswa Kanda University of International Studies agar selalu mengenang kenangan dan pengalaman berharga selama mereka belajar di STIE Malangkucecwara.
\”Selama belajar di STIE Malangkucecwara, ambillah hal-hal yang baik, dan tinggalkan hal-hal yang kurang baik,\” ujar Bunyamin pada hari Senin (3/7/2023).
Pihak STIE Malangkucecwara menyatakan bahwa kerja sama antara STIE Malangkucecwara dan Kanda University of International Studies yang telah terjalin sejak tahun 2002 diharapkan dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat kerja sama melalui kegiatan pertukaran pelajar.
\”Ini adalah hubungan yang luar biasa karena telah berlangsung selama sekitar 21 tahun,\” kata Bunyamin.
Lebih lanjut, Ketua Kantor Urusan Internasional (KUI) STIE Malangkucecwara, Ir. Dwi Nita Aryani, MM, PhD, menambahkan bahwa program pertukaran pelajar melalui BIPA ini sesuai dengan visi misi STIE Malangkucecwara sebagai perguruan tinggi yang memiliki standar internasional dan wawasan global.
Dalam hal yang sama, Hiyori Shiobara, mahasiswa dari Kanda University of International Studies, menyatakan kegembiraannya atas kesempatan belajar selama satu tahun dalam program pertukaran pelajar BIPA yang merupakan hasil kerja sama antara STIE Malangkucecwara dan Kanda University of International Studies.
Hiyori mengungkapkan rasa senangnya, merasa bahwa orang-orang di tempat tersebut baik-baik dan suhu udaranya sangat nyaman. Selama satu tahun di STIE Malangkucecwara, Hiyori juga memiliki kesempatan untuk mengunjungi sekolah-sekolah di Kota Malang dan mengajar Bahasa Jepang, salah satunya di SMA Saint Albertus Malang.
\”Saat berada di Malang, saya juga mengunjungi sekolah-sekolah yang mengajar Bahasa Jepang. Ketika saya memikirkan tugas akhir, saya memutuskan untuk menganalisis motivasi siswa setelah mengikuti kegiatan kejepangan,\” kata Hiyori.
Rin Mizumachi juga merasa senang dengan orang-orang Indonesia, terutama mereka yang tinggal di Kota Malang. Menurutnya, orang-orang di Kota Malang sangat ramah.
Selama satu tahun di STIE Malangkucecwara, Rin memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai aliran pencak silat. Oleh karena itu, dalam menyusun tugas akhirnya, Rin memilih tema yang berhubungan dengan aliran pencak silat.
\”Saya memilih tema ini karena saat mengikuti program Sakura di sini, saya belajar tentang pencak silat,\” ujar Rin.
Hanako juga mengungkapkan kesan serupa. Baginya, masyarakat Kota Malang memiliki karakter yang ramah dan sopan. Hanako tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakter pelanggan kafe di Kota Malang. Dia melakukan penelitian tersebut di enam kafe yang terletak di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta.
\”Saya ingin menulis tentang budaya minum kopi di Indonesia, terutama di Kota Malang. Saya menyebarkan kuesioner sebanyak 101 di enam kafe tersebut,\” tambah Hanako.